Minggu, 28 Agustus 2011

Suksesmu Seberapa Besar Peranmu

Angka sekian digit, Posisi kian Melejit. Bila dijumlah dengan matematika status sosial hasilnya sama dengan "KESUKSESAN" atau kemapanan hidup. Pastinya, segala hal kebutuhan hidup tidak perlu lagi dipikirkan, yang terbayang adalah bagaimana memenuhi keinginan hidup. Bukankah hal lumrah bila segenap kebutuhan primer terpenuhi, yang terbayang adalah memuaskan hasrat sekunder dan tertier ?



Alhamdulillah bila Anda mencapai prestasi demikian. Namun, pertanyaannya kemudian, apa yang harus Anda lakukan setelah itu ? Apakah hal tersebut yang Anda sebut sebagai kesuksesan ? dan cukuplah sampai disana ?

Kontribusi Sukses
Sebuah sabda Rasulullah yang berbunyi : "Khairunnas anfa 'hum linnas' (sebaik-baik manusia adalah ia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.")

Kenapa ? Kiranya, hadits tersebutlah sebuah tolak ukur sejati saat segenap pencapaian (prestasi) itu direngkuh. Artinya, Bila kesuksesan dan kemapanan hidup itu sudah ada ditangan, apakah Anda sudah punya kontribusi untuk orang lain (orang banyak) di sekililing Anda ? Apakah pekerjaan dan penghasilan yang Anda dapatkan sudah berpengaruh (bermanfaat) buat kehidupan orang banyak ?

Seorang individu acapkali lupa (bahkan terlena) memikirkan hal tersebut lantaran terbuai dalam pusaran kenyamanan dan kemapanan hidup. Apa pun bisa ia usahakan. Segala hal bisa ia nikmati karena telah dilimpahi Anugrah tersebut.

Mari sejenak kita belajar dari figure-figure ternama yang sukses secara immaterial ('Spiritual).
Bill Gates, dialah seorang penemu program Microsoft Office yang mengisi piranti-piranti lunak komputer-komputer kita. Namanya dalam Majalah forbes, sering muncul sebagai orang terkaya di dunia dalam urutan teratas. Sebagai orang kaya raya, ia ternyata adalah orang yang paling banyak mengkontribusikan penghasilannya untuk kepentingan sosial.

Padahal, secara komersil, apa yang selama ini dikerjakan sudah banyak membantu warga dunia untuk bekerja dan berkarya, tapi ia tidak lupa diri. Sekian juta Dollar biasa ia sumbangkan untuk kepentingan sosial, tanpa berfikir merugi dan kekurangan sesenpun.

Oprah Winfrey, Pesohor dunia yang dijuluki Ratu Talkshow karena program bincang-bincang Oprah Show nya, di layar kaca digemari warga dunia. Perusahaannya menjamur, sejak ia dilimpahi rezeki berlebih. Namun yang paling menggugah dan menginspirasi, ia juga seorang dermawan yang tak kenal lelah mengucurkan dana demi menolong orang.

Dalam literatur Islam, banyak figure panutan yang bisa dirujuk demi kebaikan umat. Sahabat Nabi bernama Abdurrahman bin Auf salah satunya. Dia adalah salah seorang sahabat yang diberi kabar gembira sebagai golongan sahabat yang kelak akan ditempatkan di surga. Dalam Tarikh Islam, namanya terpatri sebagai "Manusia Bertangan Emas." Julukan tersebut karena ia begitu mudah mendapatkan rezeki berlimpah. Keberkahan materi selalu menyertai hidupnya.

Semasa hidupnya, ia masyhur sebagai orang yang tidak hanya kaya, tapi juga dermawan, ia tidak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk berjihad di jalan Allah. Dalam 101 Sahabat Nabi yang ditulis Hepi Andi Bastoni dikisahkan bahwa pada perang Tabuk, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk mengorbankan harta benda mereka. Dengan patuh Abdurrahman bin Auf memenuhi seruan Nabi SAW itu. Ia memelopori dengan menyerahkan 200 uqiyah emas. Mengetahui hal tersebut, Khalifah Umar bin Khatab berbisik kepada Rasulullah, "Sepertinya Abdurrahman berdosa karena tidak meninggalkan uang belanja sedikitpun untuk keluarganya." Rasulullah bertanya kepada Abdurrahman, "Apakah kamu meninggalkan uang belanja untuk Istrimu ?"  "Ya"  jawabnya, "Mereka kutinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang kusumbangkan." "Berapa?", tanya Rasulullah. "Sebanyak rezeki, kebaikan dan pahala yang dijanjikan Allah."

Bahkan saking dermawannya, dialah yang bersedia menjaga kesejahteraan dan keselamatan para istri Rasulullah. Dialah yang bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan mereka. Demikianlah Allah melimpahkan berkah-Nya untuk Abdurrahman bin Auf. Ia adalah sosok pebisnis yang semakin maju dan beruntung, semakin banyak pula kontribusi yang ia gelontorkan. Hartanya dinafkahkan di jalan Allah, baik secara sembunyi - sembunyi maupun secara terang-terangan. Tak aneh, saat ia wafat, Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, "Engkau telah mendapatkan kasih sayang Allah, dan engkau berhasil menundukkan kepalsuan dunia. Semoga Allah selalu merahmatimu."

"Tidaklah berkurang Harta Seseorang, bila sebagian dari hartanya dipergunakan untuk Sedekah"

(sumber : Majalah Hidayah, By Ibnu abdillah )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar