Rabu, 26 Oktober 2011

Potensi Diri Jauh Lebih Besar Dari Yang Kita Kira

Seringkali kita tidak menyadari potensi besar pada diri kita sendiri. Kalaupun menyadari ada bakat tertentu, tapi tidak menduga potensinya jauh lebih besar yang kita kira.

Karena tidak sadar besarnya potensi tersebut, kadang kita menolak suatu peluang atau kesempatan hanya karena merasa tidak bisa, tidak mampu, tidak berbakat, bahkan sebelum mencobanya.

Banyak yang mengira, orang-orang sukses yang wajahnya selalu ditayangkan di televisi, orang besar yang kisahnya diabadikan di buku, selebriti ngetop yang kehidupannya diberitakan di media massa, adalah orang-orang yang mencapai posisinya karena berbakat atau karena mereka terlahir sebagai bintang. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Beberapa di antara mereka bahkan memulai karir dengan perasaan tidak begitu yakin, bahkan ada yang hampir menolak peluang tersebut.

Oprah Winfrey sempat ragu akan kemampuannya memandu Talk Show. Asma Nadia sempat tidak yakin bisa menulis. Tukul sempat merasa tidak mampu menjadi host. Indy Barens bahkan tidak pernah bermimpi menjadi penyiar radio. Christopher Jr. tidak sadar sikapnya ternyata merupakan asset yang sangat berharga.

Pada kasus-kasus diatas justru orang lain yang melihat potensi yang tersembunyi. 

Sekarang saatnya untuk melihat lagi diri sendiri. Pikirkan bakat apa yang belum dikembangkan secara maksimal.

(sumber : Buku No Excuse ! by Isa Alamsyah)
Read More...

Selasa, 25 Oktober 2011

Bakat, Kesuksesan dan Kerja Keras

"Talent is only starting poin."

Bakat hanyalah titik pembuka saja.
Irving Berlin


Ada yang bilang bakat adalah kunci kesuksesan. Akan tetapi pada kenyataannya banyak orang yang pada awalnya merasa tidak berbakat di satu bidang atau dianggap tidak berbakat bisa sukses.


Sebut saja Oprah Winfrey, Indi Barens, Asma Nadia, Ebiet G. Ade, Tukul Arwana, David Cook, Elvis Presley, Tompi, Sidney Poitier, Stallone, dan lainnya yang sangat sukses sekalipun awalnya tidak terlalu yakin bisa sebesar ini atau dianggap tidak akan sesukses ini.

Tidak sedikit yang percaya bahwa minatlah yang bisa membuat kita mencapai kesuksesan. Akan tetapi terbukti banyak orang sukses di bidang yang awalnya bukan minatnya.

Julio Iglesias, Danzel, Tantowi Yahya, Jamie Foxx, Helmy Yahya, Jose Mourinho, Ade Rai, Michael Jordan, Kak Seto adalah sedikit contoh mereka yang menjadi tokoh di bidang yang awalnya tidak diminati.

Beberapa juga berkata bahwa kecocokan karakter atau sifat alamiah kitalah yang bisa membuat sukses.

Kenyataannya seorang pemalu seperti Afghan, Ariel, Tom Hanks bisa menjadi bintang yang bersinar. Madona dan Wynona Rider yang sering dianggap aneh di sekolah bisa menjadi bintang. Martha Tilaar yang sifat alamiahnya tidak suka merawat tubuh bisa cinta dunia kecantikan dan Luna Maya yang sifat alamiahnya tomboi bisa menjadi model top.

Jadi apa kunci kesuksesan ?
jawabannya adalah : Kerja Keras

Jika kita perhatikan, dari semua contoh yang diungkap di halaman sebelumnya, semua mempunyai kesamaan, yaitu kerja keras.

Kenapa orang yang kelihatannya tidak berbakat di satu bidang kemudian dikenal sebagai orang yang sangat sukses di bidang tersebut ? karena mereka bekerja keras.

Bagaimana mungkin orang bekerja di bidang yang awalnya tidak diminati bisa menjadi sukses ? Kuncinya adalah kerja keras dan dedikasi, sehingga hasil kerjanya tetap memuaskan.

Apa rahasia kesuksesan orang yang bekerja di bidang yang sebenarnya tidak cocok dengannya ? Rahasianya adalah kerja keras. Jadi kunci atas semua kesuksesan adalah kerja keras, dedikasi dan komitmen.

Selama kita mau melakukannya dengan sebaik mungkin, selama kita ingin mencapai hasil yang tertinggi, dan selama kita mau membayarnya dengan kerja keras, sekalipun tidak berbakat, sekalipun tidak cocok, sekalipun tidak berpengalaman, kita bisa sukses.

Jadi tidak ada lagi excuse untuk gagal, sepanjang kita siap bekerja keras.

"There are two kinds of talent, man-made talent and God given talent.
With man-made talent you have to work very hard. 
With God-given talent, You just it up once in a while."

Ada 2 macam bakat, bakat bentukan dan bakat pemberian Tuhan.
Dengan bakat bentukan manusia kita harus bekerja keras.
Dengan bakat pemberian Tuhan, kita hanya sesekali memberi sentuhan.
Pearl Bailey


(sumber : Buku No Excuse ! by Isa Alamsyah)
Read More...

Senin, 24 Oktober 2011

Penerapan No Excuse di Bisnis MLM

Tulisan ini berlanjut dari Artikel sebelumnya yang berjudul Bisnis MLM, Saya akan memaparkan 1 sd 10 Excuse yang sering terdengar yang berwujud penolakan orang terhadap MLM yang bersumber dari Buku yang sama yaitu buku NO EXCUSE!


Berikut pemaparan Isa Alamsyah, mengenai Excuse-excuse yang sering dikumandangkan oleh orang-orang yang melakukan penolakan terhadap Bisnis MLM.

Excuse 1 : Saya Tidak Bisa !
Banyak orang yang menolak tawaran MLM dengan alasan :
"Saya tidak bisa !"
Alasan paling klasik adalah :
"Saya tidak bisa jualan !"
"Saya tidak pandai ngomong !"

Saya sendiri termasuk yang pernah menolak MLM karena merasa tidak bisa jualan. Apalagi dulu Saya aktif di kegiatan sosial dan keagamaan, jadi kadang-kadang merasa kalau mengajak orang gabung ke MLM seperti memanfaatkan teman.

Tapi setelah sadar bahwa bisnis MLM bisa mengubah taraf hidup orang banyak, mengentaskan kemiskinan, Saya dengan mudah mengclosing orang demi orang. Jaringan Saya berkembang ribuan hanya dalam waktu singkat.

Setiap men-closing Saya merasa seperti mengajak teman-teman Saya untuk menuju hidup lebih baik. Apalagi dilingkungan MLM semua member selalu dididik untuk mempunyai mimpi besar, mempunyai lingkungan positif, melihat tontonan positif, dan segal yang membuat diri menjadi lebih baik. Banyak anggota jaringan yang dulu berpikir sederhana, jadi punya impian besar dan mau berjuang.

Memang Saya akui tidak semua berhasil mencapai puncak, tetapi begitupun ada yang tersisa, mereka kembali punya impian, dan terbiasa berfikir positif. Ini juga pencapaian yang LUAR BIASA !

Excuse 2 : Kamu Tidak Bisa !
Kadangkala ketika kita menjalankan MLM, banyak orang terdekat yang tidak setuju dengan kita, Mereka menganjurkan pada kita untuk mencapai bisnis "sungguhan", padahal ya MLM bisnis sungguhan.

Ini mengingatkan Saya pada kisah Sylvester Stallone yang bertahun-tahun mencoba peruntungan untuk menjadi aktor tapi gagal. Istrinya menekannya untuk mencari pekerjaan "sungguhan", yang bukan bintang film.

Wajar saja MLM ditolak karena konsep bisnis ini masih baru dan banyak yang masih tidak mengerti. Setiap konsep baru selalu ada penolakan. Jangankan MLM, para Nabi yang kini kita agung-agungkan, juga dulunya mengalami penolakan. 

Saya mengenal banyak leader sukses MLM yang sebelumnya juga tidak didukung teman dan keluarganya, diantaranya bahkan disidang dalam rapat keluarga.

"Mimpi jangan tinggi-tinggi nanti kalo jatuh sakit !"
"Sudah jangan ngoyo, bisnis yang wajar-wajar saja !"

Tetapi kini mereka sangat sukses, dan mereka yang dulu menghambat justru ikut menjalankan MLM tersebut. Pesan Saya, jika memang benar-benar yakin pada MLM tertentu, maksud saya benar-benar yakin dan sudah diteliti kredibilitas MLM-nya, maka jangan biarkan orang lain merebut IMPIAN Anda.

Pesan Saya untuk yang anti MLM, boleh-boleh saja anti MLM, tapi tolaklah dengan ilmu, bukan atas dasar persepsi membabi buta.

Kita bisa sukses tanpa MLM, tapi ada juga yang bisa sukses dengan MLM, jadi sikap saling menghormati akan sangat bijak.

Excuse 3 : Saya Tidak Berminat !
Banyak orang yang menolak tawaran MLM dengan alasan : "Saya tidak berminat !"
Biasanya bukan tidak berminat produknya, tapi tidak berminat pada sistem bisnisnya. Karena itu banyak yang membeli produknya tapi tidak mau menjadi anggotanya.

Saya bisa katakan hampir 100% orang-orang yang sukses di MLM dahulu sama sekali tidak bercita-cita menjadi leader MLM.

Hampir tidak pernah kita dengar anak kecil yang ketika ditanya apa cita-citanya, menjawab ingin menjadi leader MLM.

Silahkan tanya leader MLM yang sudah sukses mendapatkan mobil mewah, rumah mewah, dsb. Tidak ada satupun dari mereka yang masa kecilnya bermimpi menjadi leader MLM, bahkan banyak diantara mereka ketika mendengar MLM pertama kali merasa aneh dengan MLM. Tidak sedikit juga para leader sukses adalah orang yang awalnya anti MLM.

Lalu kenapa mereka bergabung dengan MLM jika sebelumnya tidak berminat atau anti MLM ? Karena setelah mereka membuka mata dan hati, dan melihat presentasi bisnis MLM secara bijak, mereka sadar bahwa MLM tersebut mungkin jalan keluar untuk mengejar impian.

Buat yang anti MLM, Saya sarankan jangan tergesa menolak MLM karena merasa tidak berminat. Coba telusuri dulu kemungkinannya, pastikan dulu bisnisnya, lihat kredibilitas perusahaannya atau visi pemilik perusahaannya. Kalaupun kita menolak, jangan menolak secara emosional, tapi alasan intelektual dengan basis alasan yang jelas.

Excuse 4 : Saya Tidak Cocok
Ada yang bilang MLM adalah bisnis yang cocok buat orang yang senang ngobrol. Ada juga yang berpendapat bisnis ini cocok buat yang pandai bicara dan mudah bergaul. Ada yang mengatakan bisnis ini cocok untuk mereka yang punya banyak teman. Padahal itu sama sekali tidak benar.

Bisnis ini cocok untuk siapa saja yang ingin hidupnya berubah, ingin mempunyai kebebasan waktu dan kebebasan financial dengan cara minim resiko.

Jadi jangan tolak MLM hanya karena merasa tidak cocok, karena merasa tidak pandai bicara atau merasa tidak punya banyak teman. 

Kalau memang mau menolak, tolaklah karena analisa yang lebih mendalam terhadap prospek bisnis, kualitas produk, dan alasan lain yang mempunyai dasar kuat. Buka sekedar cocok atau tidak cocok.

Saya mengenal beberapa leader MLM yang sebelumnya sangat pemalu, dan tidak punya banyak teman, tapi kini sukses luar biasa di MLM. Mereka tidak hanya sukses secara financial akan tetapi juga kepercayaan dirinya tumbuh pesat.

Bagaimana Bisa ?
Karena di MLM terdapat support system, sebuah lembaga pendidikan dan kaderisasi yang siap membantu siapa saja untuk sukses. Kalo kita tidak bisa menerangkan bisnis MLM, silahkan bawa prospek (calon member) ke sistem, dan sistem yang akan melakukan kerja tersebut untuk Anda.

Excuse 5 : Saya Sudah Berusaha !
Banyak orang yang akhirnya berhenti di MLM karena merasa gagal padahal merasa sudah berusaha maksimal.

Daya tahan dalam berusaha merupakan salah satu kunci sukses dalam bisnis apapun, akan tetapi kadang kita punya standar "maksimal" yang rendah, sehingga yang kita katakan maksimal belum tentu benar-benar maksimal.

Saya mengenal salah satu leader MLM yang selama 3 bulan pertama presentasi berkali-kali tidak pernah mendapatkan downline satupun. Jika setelah 3 bulan ia berhenti dan mengatakan sudah bekerja keras, maka mungkin nasib leader tersebut tidak banyak berubah. Untung saja ia menambah hari setelah kegagalannya selama 3 bulan, dan di hari tersebut ia bertemu dengan seorang prospek yang luar biasa, dan dari prospek tersebut ia mempunyai ribuan anggota baru. Kepercayaan dirinya meningkat akhirnya ia sukses luar biasa. Mobil mewah mentereng di rumah megahnya, dan ia punya banyak waktu untuk bercengkrama bersama keluarga, karena ia sukses di MLM. ini tidak akan dicapainya kalau ia berhenti di tiga bulan pertama.

Kisah ini juga mengingatkan Saya pada salah satu kisah sukses sebuah perusahaan tambang di Amerika. Saat itu ada perusahaan tambang minyak yang merasa gagal dengan galiannya. Setelah tiga bulanan menggali, tidak ada satupun minyak yang ditemukan. Akhirnya pertambangan itu dijual. Perusahaan yang baru membeli pertambangan tersebut meneruskan penggalian, dan beberapa hari kemudian minyak keluar dan pembeli baru itu menjadi perusahaan kaya raya.

Excuse 6 : Saya Tidak Punya Modal !
Untuk sukses di MLM modal uang adalah unsur terkecil untuk mencapai sukses. Modal utama dalam MLM adalah Impian dan Sikap, daftar nama, dan Informasi dan Waktu serta Action.

Mereka yang impiannya tinggi akan sukses. Seperti Saya katakan sebelumnya, dalam semua bisnis dan usaha, Impian dan Sikap adalah kunci kesuksesan, hanya saja di bisnis lain tetap dibutuhkan modal uang.

Daftar nama adalah modal lain yang penting. Daftar nama tidak mesti teman sendiri, siapapun orang yang kita tahu bisa menjadi daftar nama. Manusia adalah makhluk sosial, jadi pasti berinteraksi dengan orang lain. Jadi semua orang punya modal untuk sukses di MLM.

Modal penting lain adalah waktu. Kita harus menyediakan waktu untuk action. Action pertama adalah appointment yaitu membuat janji bertemu dengan prospek kita. Action kedua adalah Presentasi. Presentasi adalah saat kita memberikan informasi tentang bisnis ini kepada orang lain. Selanjutnya setelah presentasi maka kita perlu action berikutnya yaitu follow up, atau melanjutkan pembicaraan.

Agar presentasi kita powerful dan meyakinkan, kita harus tahu benar kualitas produk MLM yang kita jalankan. Karena itu sebaiknya kita menyisihkan uang untuk beli produk. Membeli produk sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai modal murni, karena kita memakai produknya. Artinya serugi-ruginya bisnis MLM kita tetap punya produk, uang tidak hilang. Di bisnis lain ketika bisnis rugi, sebagian besar uang kita benar-benar hilang.

Excuse 7 : Saya Dari Keluarga Miskin !
Di MLM tidak kenal diskriminasi, tidak kenal kaya miskin. Tidak peduli seberapa miskin atau seberapa kaya, siapapun yang menjalankan bisnis MLM, mempunyai peluang yang sama. Mereka punya impian lebih besar, mereka yang menyediakan waktu lebih banyak dan lebih efisien, mereka yang bekerja lebih keras dan lebih cerdas, akan punya peluang sukses lebih banyak.

Saya mengenal TKW di Hongkong yang sukses mendapatkan mobil mewah dari MLM hanya dengan 2-3 tahun menjalankan bisnis MLM. Hebatnya, dia melakukan bisnis ini tanpa harus kehilangan kerja sebagai TKW. Dia tetap bekerja sebagai TKW, dan mengajak TKW lain untuk ikut memakai produk MLM yang dikonsumsinya.

Ia punya Impian untuk bisa jadi majikan, dan TKW lain pun punya impian sama. Ia punya impian untuk menjadi majikan yang tidak kasar sebagaimana banyak majikan kasar yang ia kenal. Impiannya tercapai. Ia sukses dan berhenti menjadi TKW. Kini wanita ini mempunyai mobil mewah dan asset berharga. Padahal jika dengan jalan konvensional ia harus menabung mungkin 5-10 tahun membuka bisnis, itupun belum tentu sesukses ini. 

Saya juga mengenal seorang tukang ojek yang sukses setelah berjibaku 3 tahun di MLM dan kini ia mempunyai mobil mewah. Saya juga mengenal langsung seorang tukang sol sepatu yang sukses di MLM dan kini sudah memiliki mobil mewah, rumah megah dan asset milyaran.

Kisah orang miskin melesat di MLM jauh lebih mudah kita temukan di MLM dari pada di bisnis konvensional. Orang miskin jadi kaya raya di bisnis umum memang banyak tapi waktunya lebih panjang.

Excuse 8 : Fasilitas Tidak Memadai !
Untuk menjalankan MLM Anda tidak perlu banyak fasilitas. Saya mengenal seorang leader MLM yang sangat sukses, dari sebuah MLM asing yang bergerak di bidang nutrisi kesehatan. Padahal modal awalnya adalah sebuah brosur fotocopian bertuliskan bahasa asing yang tidak dimengerti siapapun. Saat itu, perusahaan baru masuk dan belum ada brosur bahasa Indonesia. Ketika ia berbicara impian dan bisnis besar dari perusahaan tersebut, semua orang menertawakan brosurnya. Akan tetapi setelah nutrisi itu terbukti menyembuhkan orang secara menakjubkan, maka langsung banyak peminatnya. 

Saya juga bertemu seorang leader asing yang mempunyai kurang lebih belasan juta downline di seluruh dunia. Ia justru melarang jaringannya presentasi menggunakan LED Projector karena menurutnya akan susah diduplikasi. Ia hanya menggunakan white board setiap presentasi, walaupun ia sudah sangat kaya raya. Tujuannya agar jangan sampai downline minder karena tidak punya fasilitas atau merasa hanya bisa sukses kalau punya LED Projector.

Ada juga leader yang sangat melarang seorang upline mentraktir atau membayarkan tiket downlinenya untuk pertemuan, sekalipun cuma Rp 10.000. Alasannya sederhana, karena kalau kita membayarkan downline untuk pertemuan, nanti diduplikasi bisa berbahaya, bisnis yang harusnya minim modal jadi membebani.

Jadi, jangan jadikan minimnya fasilitas sebagai excuse untuk tidak sukses.

Excuse 9 : Saya Bukan Sarjana !
Di bisnis MLM tidak dikenal diskriminasi latar belakang pendidikan. Sekalipun Anda lulusan SD, peluangnya sama dengan seorang profesor. Siapapun Anda, Dokter, Satpam, Tukang Becak, Dosen, Mahasiswa, semuanya punya peluang sama.

Saya mengenal satu leader sukses yang mempunyai latar belakang akademis sangat tidak membanggakan. Ia selalu ada di ranking terakhir ketika di sekolah, akan tetapi kini mempunyai downline jutaan. Ia menjadi sumber inspirasi jutaan downlinenya yang diantara mereka adalah Dokter, Sarjana dan orang-orang yang berpendidikan tinggi.

Untuk sukses di bisnis MLM ijazah tidak dibutuhkan tapi komitmen dan kerja keraslah kuncinya. Orang berpendidikan justru harus sedikit merendahkan hati untuk sukses di MLM. Mereka harus mau belajar untuk menjalankan bisnis yang mempunyai pendekatan berbeda dengan bisnis konvensional. Bisnis MLM adalah bisnis manusia, jadi pendekatannya berbeda dengan bisnis pemasaran biasa atau bisnis konvensional. 

Justru yang berat, terkadang kita harus belajar dari orang yang pendidikannya jauh lebih rendah dari kita, jadi memang dibutuhkan kebesaran hati untuk sukses di dalam bisnis ini. Kebesaran hati untuk menghargai orang lain atas prestasinya, kerendahan hati untuk belajar dari siapa saja.

Bukankah ini adalah ahlak mulia yang bisa didapatkan dari bisnis MLM ?

Excuse 10 : Saya Tidak Berpengalaman !
Jangan takut jika tidak berpengalaman. Karena ada support sistem yang bisa membantu Anda untuk melalui tahapan demi tahapan untuk mencapai sukses. Saya bertemu banyak orang yang sukses di MLM sekalipun tidak punya pengalaman di bisnis MLM.

Ada satu leader MLM yang ketika diperkenalkan MLM dengan sebutan Network Marketing mengira bahwa ini adalah bisnis Network Computer. Karena ia adalah mahasiswa IT. Setelah diterangkan ia baru mengerti ternyata itu MLM. Awalnya ia malas mencoba, karena tidak tahu apa-apa tentang MLM, tapi setelah dijelaskan lebih rinci akhirnya ia bergabung. Kini ia sudah mempunyai mobil Mercy mewah penghargaan dari MLM yang diikutinya dan mempunyai aset milyaran rupiah.

Ada satu lagi leader yang sama sekali tidak punya pengalaman MLM dan tidak punya pengalaman berbicara di depan umum. Ketika presentasi di depan satu orang saja keringatnya mengucur deras karena grogi. Ia terus menjalankan bisnis ini sampai akhirnya sukses mempunyai downline puluhan ribu dan sebuah mobil Mercy mewah telah diterimanya.

Jadi pengalaman sama sekali bukan kunci sukses di MLM. Kalau kita mau belajar dan mengikuti sistem, kita akan sukses.

(sumber : Buku No Excuse! by Isa Alamsyah)
Read More...

Sabtu, 22 Oktober 2011

Untuk Orang yang Anti MLM dan Penggiat MLM

Tulisan ini berasal dari Buku No Excuse yang merupakan buah tangan Isa Alamsyah. Lewat tulisan ini Saya mengajak Anda yang anti MLM untuk membuka hati dan merendahkan Ego Anda, meluangkan waktu beberapa menit untuk membaca tulisan di bawah ini.



Bagi Pelaku bisnis MLM, yang tadinya ragu semoga lewat tulisan ini bisa bertambah yakin menapakkan kaki di bisnis MLM nya.

Dengan demikian bila Anda masuk dalam kategori orang dengan pemikiran Otak Kanan tapi karena adanya keterbatasan modal, pendidikan, dsb bisa mewujudkan Impian Anda secara pribadi dan bila banyak pribadi yang tergugah hatinya, bangsa ini akan menjadi bangsa yang Maju...amien.

**********************************************************************************
Saya merasa perlu untuk memasukkan bahasan khusus No Excuse! untuk orang yang anti MLM dan sekaligus untuk penggiat MLM.

Saya sengaja menggunakan istilah MLM sekalipun banyak yang kini menyebutnya dengan Network Marketing maupun Personal Franchise, karena Saya merasa tidak ada salah dengan konsep atau istilah MLM, jadi tidak perlu malu menjalankan MLM, dan tidak perlu merasa rendah menjalankan bisnis MLM.

Jika Anda anti MLM, sebaiknya luangkan waktu sedikit membaca tulisan ini, karena mungkin saja ini adalah peluang yang bisa mengubah hidup Anda. Mungkin ini adalah jawaban dari doa Anda.

Kenapa ?
Karena Saya melihat MLM sebagai suatu konsep bisnis, adalah salah satu alternatif yang mudah, murah dan cepat untuk mencapai kesuksesan.

Memang Saya akui, kendala terbesar menjalani MLM adalah menghadapi penolakan, tetapi itu terjadi lebih karena tingginya persepsi negatif orang tentang MLM terutama akibat ketidakmengertian masyarakat terhadap konsep MLM, diperburuk dengan adanya praktik MLM ilegal yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Karena itu setelah memahami konsep MLM, Anda harus jeli memilih MLM yang tepat, perusahaan yang terpercaya dan Visioner, Marketing Plan (sistem pembagian keuntungan) yang menguntungkan, serta mempunyai produk yang berkualitas. Karena hanya MLM yang seperti ini yang bisa bertahan untuk jangka waktu panjang.

Jika kita benar-benar memahami konsep MLM, kita akan lebih sadar bahwa sama sekali tidak ada Excuse untuk tidak Sukses, karena konsep MLM sudah membuka semua pintu kemungkinan untuk sukses.

Orang tanpa modal, tanpa bakat, tanpa latarbelakang pendidikan tinggi atau berasal dari keluarga miskin bisa sukses di MLM.

Bagaimana mungkin tanpa Modal bisa Sukses ?

Karena modal di MLM yang utama adalah Impian. Siapapun yang mempunyai impian kuat akan sukses di MLM. Sebenarnya di usaha apapun Impian adalah modal penting, hanya saja di bisnis lain selain impian modal uang juga dituntut kesiapannya.

Modal uang di MLM yang sebenarnya nyaris tidak ada, karena biasanya hanya diwajibkan membeli produk (hati-hati kalau MLM tidak ada produknya mungkin Money Game). Kita memang harus berbelanja produk, tetapi itu berarti kita mendapatkan barang yang bisa kita konsumsi, jadi tidak sepenuhnya modal. Kalau Anda pernah dengar orang habis belanja jutaan rupiah untuk menumpuk barang MLM guna naik peringkat itu berarti mereka tidak menjalankan secara benar konsepnya. Mereka tidak menjalankan MLM secara alamiah.

Selain Impian, modal di MLM adalah waktu. MLM adalah mesih waktu. Setiap orang punya waktu yang sama yaitu 24 jam. Itu sebabnya di MLM setiap orang, kaya miskin, tua muda, berpendidikan tinggi atau rendah, punya kesempatan sama, karena semua punya modal sama yaitu waktu 24 jam. Konsep MLM mampu membuat waktu menjadi mesin uang.

Misalnya Anda melakukan presentasi 1 jam kepada seorang rekan dan dia tertarik menjalankan bisnis MLM yang ditawarkan, lalu dia menggunakan 1 jamnya juga untuk presentasi bisnis, berarti waktu produktif Anda menjadi berganda, dan begitu seterusnya.

Orang-orang kaya, menjadi super kaya karena mereka punya begitu banyak waktu produktif. Bill Gates punya 93.000 karyawan di lebih dari 100 negara yang masing-masing rata-rata menyediakan 8 jam hidupnya untuk perusahaan Microsoft. Artinya Gates mempunyai waktu produktif 774.000 jam sehari yang bekerja untuk meningkatkan assetnya.

Bedanya dengan MLM, pada usaha umum kita harus membayar atas semua waktu yang diberikan oleh pegawai kita sedangkan MLM setiap downline membayar sendiri gaji atas waktu yang mereka berikan.

Karena menduplikasikan waktu, jika jaringan sudah berjalan maka kita akan mendapatkan kebebasan waktu.

Modal lain dari MLM adalah Network atau Jaringan. Banyak yang bilang orang yang sukses di MLM hanyalah mereka yang punya teman banyak, itu juga kesalahan. Jika Anda bisa merekrut 1 orang satu bulan, dan setiap bulan orang tersebut bisa mengajak 1 orang serta terduplikasi (diikuti secara sempurna), maka dalam 1 tahun jaringan Anda bisa mencapai 4096 orang. Simak detailnya di bahasan berikutnya.

Bulan Pertama Anda sendiri mengajak 1 orang join menjadi  2
Bulan ke2,   masing-masing mengajak 1 orang join menjadi   4
Bulan ke3,   masing-masing mengajak 1 orang join menjadi   8
Bulan ke4,   masing-masing mengajak 1 orang join menjadi  16
Bulan ke5,   masing-masing mengajak 1 orang join menjadi   32
Bulan ke6,   masing-masing mengajak 1 orang join menjadi  64
Bulan ke7,   masing-masing mengajak 1 orang join menjadi  128
Bulan ke8,   masing-masing mengajak 1 orang join menjadi  256
Bulan ke9,   masing-masing mengajak 1 orang join menjadi  512
Bulan ke10, masing-masing mengajak 1 orang join menjadi 1024
Bulan ke11, masing-masing mengajak 1 orang join menjadi 2048
Bulan ke12, masing-masing mengajak 1 orang join menjadi 4096

Artinya hanya dengan merekrut 1 orang sebulan, 12 orang setahun, Anda bisa mempunyai jaringan sampai 4000-an dalam setahun. Jadi tidak perlu banyak teman bukan ? Orang dalam jaringan kita bukan cuma teman kita tapi juga teman dari teman kita.

Mungkin Anda akan bilang, Ah itu kan teori! Betul ini cuma teori pada prakteknya bisa kurang tapi bisa juga lebih.

Saya punya kenalan seorang leader MLM di Indonesia, ia mempunyai downline sebanyak 4 juta orang di Indonesia. Luar biasa bukan ? Lalu Saya tanya berapa orang dari mereka yang benar-benar dia rekrut, ternyata hanya seratusan orang. Selebihnya adalah yang direkrut oleh temannya, temannya-temannya, temannya-temannya-temannya...

Modal penting lain MLM adalah Informasi. Perusahaan MLM memberi bonus karena Anda berjasa memberikan informasi produk kepada orang lain. Ini adalah sesuatu yang tidak ada di Perusahaan Konvensional. Apa yang disebut bonus dalam MLM, tidak lain adalah penghargaan atas jasa Anda memberikan informasi kepada orang lain atas sebuah produk. Alur informasi tersebut dicatat dalam struktur sponsorship upline dan downline. Setiap perusahaan MLM mengatur sistem sedemikian rupa agar mereka yang semakin banyak memberi informasi mendapatkan lebih banyak bonus.

Dalam hidup ini Saya yakin Anda mempunyai banyak jasa pada perusahaan sangat besar. Suatu saat Anda bilang Cream ini ajaib banget, mutipurpose, makan di sana masakannya enak, minum vitamin ini badan lebih sehat dan berbagai rekomendasi lainnya. Teman-teman membeli produk yang direcomendasikan tapi Anda tidak mendapat apa-apa atas jasa tersebut. Anda memberi informasi berharga tapi tidak mendapat reward.

Semoga Penjelasan sekilas ini cukup menunjukkan konsep MLM secara jelas.

(sumber : Buku No Excuse by Isa Alamsya)
Read More...

Selasa, 11 Oktober 2011

Bob Sadino Supir Taksi Yang Jadi Kaya Raya

Bob Sadino dikenal sebagai pendiri dan pemilik Kem Chick, Kem Food, Kem Farm. Bisnis om Bob memang sangat sukses. Setiap harinya, Om Bob mampu mencetak laba milyaran rupiah. Lalu bagaimana orang kaya yang nyentrik ini memulai dan membangun kerajaan Bisnisnya ?


Bob Sadino lahir di Lampung, 9 Maret 1933, ia adalah anak bungsu dari 5 bersaudara dalam keluarga yang berkecukupan. Ayahnya seorang guru, yang mengajar di Sekolah Belanda. Pada zaman itu, profesi guru sangat terpandang di masyarakat. Tak heran kalau bob dipanggil dengan sebutan "sinyo" oleh anak-anak kampung, di daerah menteng, Jakarta.

Bob Sadino adalah lulusan SMA, dia juga pernah kuliah di Fakultas Hukum UI, tapi hanya sebentar, alasan drop out sangat sederhana, ia kuliah hanya ikut-ikutan temannya. Saat usia 19 tahun, Bob bekerja sebagai pelaut, dari sini ia bisa berkeliling dunia. Ia telah menjelajah Belanda dan menetap di sana selama 9 tahun. Di sana ia bekerja di Djakarta Llyod di kota Amsterdam dan juga Hamburg, Jerman. Di negeri kincir angin itu pula, Bob kemudian bertemu dengan Soejoed, pegawai Bank Indonesia yang tengah bertugas, dan akhirnya menjadi istrinya.

Setelah berpuluh tahun tinggal di luar negeri, Bob kangen dengan Indonesia. Ia juga merasa bosan bekerja untuk orang lain. Saat kembali ke Jakarta, Bob membawa dua buah mobil Mercedes miliknya. Satu Mercedesnya dijual dan dibelikan tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Sementara mobil satunya direntalkan dengan sopirnya adalah Bob sendiri.

Suatu hari, Bob mendapat kecelakaan, mobilnya rusak parah, karena tidak punya uang untuk memperbaikinya, ia beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu Rp 100. Bob pernah bercerita, "Banyak pengalaman lucu selama peride miskin itu, yang sampai sekarang masih selalu teringat. Suatu malam ketika Saya kehabisan rokok, istri Saya berkata : kalau sekarang beli rokok, berarti besok kita nggak bisa beli makanan. Jadi kita mesti menentukan, apakah memillih besok tetap bisa makan atau sekarang bisa merokok ?"

Suatu hari, Bob melihat peluang bisnis, "Ketika itu orang Indonesia hanya mengenal telur ayam kampung, sehingga banyak ekspatriat yang kesulitan mendapatkan telur. Karena disamping berbeda jenis, kapasitas ayam kampung dalam bertelur paling hanya belasan butir per tahun."

Bob Sadino lalu menulis surat kepada kawannya agar mengirimkan anak-anak ayam petelur, dan bibit ayam pedaging. Bob bercerita bahwa ia bisa sukses seperti sekarang ini, karena rahmat Allah, ia sangat bersyukur :

"Inilah awal dari sebuah langkah pertama Saya, yang tanpa konsep, tanpa rencana, hanya bergulir begitu saja, jadi apa susahnya ? Kalau kemudian orang-orang hanya melihat apa-apa yang sekarang yang Saya punya, semua itu hanyalah akibat-akibatnya saja. Akibat dari serangkaian langkah yang mulai Saya lakukan pertama kali itu. Bagaimana mungkin Saya bisa merencanakan ini semua ? Orang Saya hanya mulai dari memelihara Ayam, dan karena ayam-ayam itu bertelur dalam jumlah banyak, makanya secara naluri Saya mulai menawarkan kepada para tetangga. Saya pergi membawa 3 kilogram ke kiri, dan istri Saya membawa 4kg ke kanan. Kamipun mulai menawarkan telur-telur itu dari pintu ke pintu. Dalam kondisi seperti itu, mana mungkin Saya berani berencana untuk suatu hari membangun Kem Chick, Kem food, Kem Farm, apalagi sampai kemudian membangun apartemen?"

Bob Sadino berkepribadian unik dan sering terlihat nyeleneh. Celana pendek baju putih, itu khas gaya berpakaiannya. Mobilnya Jaguar, rumahnya sangat luas. Ia adalah gabungan antara orang yang beruntung, pekerja keras, fokus, cerdas. Disebut beruntung karena Bob Sadino mendapat ide bisnis, disebut pekerja keras, karena ia segera menyambar ide tersebut menjadi bisnis yang menghasilkan ratusan milyar. Disebut cerdas dan fokus, karena ia terus memutarkan uangnya ke bisnis yang ia pahami dan sukai.

PIONER
Bob Sadino disebut-sebut sebagai orang yang pertama kali memasarkan ayam pedaging dan petelur kepada masyarakat di Indonesia. Om Bob juga orang yang disebut-sebut sebagai yang pertama kali memperkenalkan buah melon yang sekarang kita kenal, ia pula yang memperkenalkan jagung manis, selada, paprika dan berbagai sayur lainnya. Bob Sadino pula orang pertama di Indonesia yang menggunakan peladangan dengan sistem hidroponik. Bahkan sebuah catatan di awal tahun 1985 menyebutkan, bahwa rata-rata perbulan perusahaan Bob Sadino mampu menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.

Sampai sekarang pun, Bob Sadino dikenal dengan pengekspor ribuan ton sayur mayur dan buah-buahan ke Jepang. Padahal masyarakat Jepang terkenal ribet soal kualitas sayur dan daging. mereka meminta ini dan itu, tapi itu tidak sulit bagi om Bob, ia mampu memenuhi kebutuhan yang sangat besar dari negerinya Naruto dan Nobita tersebut.

Sampai hari ini, om Bob tidak punya sejengkal tanah pertanian pun, Bob mengisahkan, "Sejak awal Saya bermitra dengan para petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur, merekalah yang menanam Sayur atau buah yang dibutuhkan oleh orang Jepang."

Pada mulanya, Bob menanam sayur dan buah-buahan di rumahnya, tapi karena usahanya terus berkembang, ia lalu mengambil langkah maju, dengan tidak mempunyai lahan sendiri dan memberdayakan para petani desa. Sejak saat itu, kebunnya di Jakarta dijadikan rumah, sekedar informasi, bahwa kebun om Bob yang dijadikan rumahnya seluas 2 hektar. Luar Biasa.

TIPS BISNIS BOB SADINO

Menjaga Hubungan Baik
Untuk menjaga pasokan sayur dan buah-buahan, om Bob menekankan pada pentingnya menjaga hubungan baik. Berikut rahasia sukses Bob Sadino dalam menjaga pasokan Sayur dan buah-buahan :

"Kalo Anda orang pintar, pasti akan bingung mengatasi persoalan seperti itu. Untungnya Saya orang goblok, sehingga cara berfikir Saya sangat sederhana. Di awal Saya selalu bertanya kepada para petani, berapa rupiah rata-rata hasil mereka dalam setahun, dari menanam berbagai tanaman ? ketika mereka menjawab, katakanlah 100 sampai 150 setahun, maka Saya akan bertanya : mau gak kalian menanam untuk Saya, dengan penghasilan antara 300 sampai 500 setahun ? yang pasti, mereka nggak akan pernah menolak. Dalam kasus lain, Saya membuka harga yang Saya terima dari pihak buyer di Jepang kepada para petani. Katakanlah, harga beli dari pihak Jepang adalah 10 rupiah per ton, lalu Saya memberikan kepada mereka yang 8 rupiah, sedangkan untuk Saya dua rupiah. Dengan pembagian seperti itu, apa yang kemudian terjadi ? Bukan hanya mereka akan menjadi sangat loyal kepada Saya, bahkan boleh dikata, mereka menyerahkan seluruh hidupnya untuk Saya."

Terus Belajar
Kunci sukses Bob Sadino adalah kesederhanaan dan menghindari kerumitan. Ia tidak menyukai hal yang rumit, ia menyukai kesederhanaan berfikir. Ia lebih suka praktik, praktik, praktik. Bob memandang sukses dengan cara yang sederhana, dan ia tidak merisaukan apa yang dikatakan orang. Ia tampaknya memiliki gaya belajar dan bertumbuh yang istimewa. Bob adalah orang yang haus ilmu meski ia tidak menyelesaikan kuliahnya. Ia sangat paham dengan bisnisnya, sampai ke hal yang paling teknis sekalipun. Bob dalam usianya yang senja, masih terus belajar, ia masih menghabiskan sisa umurnya untuk banyak membaca, mendengar, dan praktik.

"Saya mungkin bagi orang lain terdengar seperti orang gila, tetapi sejujurnya, Saya selalu bisa mendengarkan apa yang diungkapkan oleh sebatang tanaman. Misalnya, kapan ia merasa haus sehingga butuh minum, atau kapan ia justru kebanyakan air sehingga perutnya merasa kembung. Sampai Saya bisa mengerti, makanan apa yang kurang, zat kandungan dalam tanah apa yang ia butuhkan, dan sebagainya."

Praktik
"Saya berangkat tanpa perhitungan apa-apa, bagaimana Saya mau menghitung kalau duit Saya tidak punya? Modal Saya hanya kemauan, tapi Saya punya kaki punya tangan,  terus Saya melangkah, Saya berbuat !"

Pahami Resiko
"Kalau orang biasanya menghindari resiko, Saya masuk kategori orang yang mencari resiko. Masa bodoh akibatnya, yang Saya cari itu resiko."

Percaya Diri
"Kalau orang sejak awal percaya dirinya tidak bisa berhasil, maka seumur hidupnya, sepanjang hayatnya, dia tidak akan pernah berhasil."

Belajar Dari Alam
"Saya melihat anak-anak, Saya melihat pohon, matahari, jalanan, batu, sekeliling Saya aja."

Modal Pengusaha
  1. Harus mempunyai kemauan,
  2. Tekad yang bulat,
  3. Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang diluar sana, termasuk di dalam badan kita sendiri,
  4. Jangan cengeng, dan harus tahan banting.
Bagaimana Menyapa Pasar
  1. Menjadi yang pertama, atau
  2. Menjadi yang terbaik, atau
  3. Menjadi yang berbeda
(sumber : Buku "The Power of Mimpi" karya Akbar Kaelola)
Read More...

Minggu, 09 Oktober 2011

Steve Jobs "Saya Hampir Mati"

Semua orang kenal dengan laptop bergambar buah Apel yang tergigit di sebelah kanan berkilau - kilau. Yap, itulah Apple. Perusahaan IT raksasa yang didirikan Steve Jobs dan temannya di garasi. Dari hanya dua orang karyawan, itupun keduanya adalah pendirinya, dalam 10 tahun setelah membuka bisnisnya, Apple menjadi perusahaan yang bernilai 2 milyar dollar dengan 4.000 karyawan. Namun sebelum menjadi juragan, Steve Jobs adalah karyawan di Atari, ia mempertaruhkan semua tabungannya untuk membuat perusahaan impiannya. Dalam sebuah kesempatan, Steve Jobs menceritakan kisah hidupnya. Lalu seperti apa perjalanan Seteve Jobs ?


Berikut adalah terjemahan dari pidato Steve Jobs, CEO dari Apple Inc., di acara wisuda Universitas Stanford, Amerika Serikat, pada tanggal 12 Juni 2005.

Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah Saya merasakan suasana wisuda. Hari ini Saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup Saya. Ya, tidak perlu banyak, cukup tiga.

Cerita Pertama : Menghubungkan Titik - Titik
Saya Drop Out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun Saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa Saya DO ? Kisahnya dimulai sebelum Saya lahir. Ibu kandung Saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena "Kecelakaan" dan memberikan Saya kepada seseorang untuk diadopsi.

Dia bertekad bahwa Saya harus diadopsi oleh keluarga Sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu Saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran, menginginkan bayi perempuan. Maka orang tua Saya segera mencari keluarga di daftar urut berikutnya, dan menelponnya pada larut malam : "Kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut, apakah Anda berminat ?

Mereka menjawab : "Tentu Saja." Ibu kandung Saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat Saya tidak pernah lulus kuliah dan Ayah angkat Saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua angkat Saya berjanji akan menyekolahkan Saya sampai perguruan tinggi.

17 tahun kemudian Saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya Saya memilih Universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua Saya yang hanya pegawai rendahan habis untuk biaya kuliah. Setelah 6 bulan, Saya tidak melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus Saya lakukan dalam hidup Saya dan bagaimana kuliah akan membantu Saya menemukannya.

Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua Saya seumur hidup mereka. Maka, Saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang Saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah Saya ambil.

Begitu DO, Saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak Saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang Saya sukai. Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman Saya. Saya mengembalikan botol Coca Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang Saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tau dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga. Saya beri Anda satu contoh :

Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Diseluruh penjuru kampus, setiap poster, label dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, Saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan.

Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan Saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik. Seandainya Saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu.

Andaikata Saya tidak DO, Saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu Saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang. Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan, Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apapun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan Saya.

Cerita Kedua Saya : Cinta dan Kehilangan
Saya beruntung karena tahu apa yang Saya sukai sejak masih muda. Woz dan Saya mengawali Apple di Garasi orang tua Saya ketika Saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dollar dengan 4000 karyawan.
Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh-satu tahun sebelumnya, dan Saya baru menginjak usia 30. Dan Saya dipecat. Bagaimana Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan ? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang Saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama Saya. Dalam satu tahun pertama, semua berjalan lancar. Namun kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 Saya tertendang.

Beritanya ada dimana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa Saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan. Dalam beberapa bulan kemudian, Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya, Saya gagal mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan Saya.

Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berfikir untuk lari dari Silicon Valley. Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali, Saya masih menyukai pekerjaan Saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah Saya. Saya telah ditolak, namun Saya tetap Cinta. Maka, Saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu Saya tidak melihatnya, namun belakangan baru Saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa Saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula. Segala sesuatu lebih tidak jelas. Hal itu mengantarkan Saya pada periode paling kreatif dalam hidup Saya.

Dalam 5 tahun berikutnya, Saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri Saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia.
Melalui rangkaian peristiwa yang menabjubkan, Apple membeli NeXT, dan Saya kembali lagi ke Apple, dan tekhnologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung kebangkitan kembali Apple. Laurene dan Saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien Saya memerlukannya.

Kadangkala kehidupan menimpalkan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat Saya terus berusaha adalah karena Saya menyukai apa yang Saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai. bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama semakin mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti.

Cerita Ketiga Saya : Kematian
Ketika Saya berumur 17, Saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi : "Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar." Ungkapan itu membekas dalam diri Saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, Saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri : "Bila ini adalah hari terakhir Saya, apakah Saya tetap melakukan apa yang akan Saya lakukan hari ini?" Bila jawabannya selalu "tidak" dalam beberapa hari berturut-turut, Saya tahu Saya harus berubah.

Mengingat bahwa Saya akan segera mati adalah kiat penting yang Saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu, semua harapan eksternal, kebanggaan, takut, malu atau gagal, tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang Saya tahu untuk menghindari jebakan berfikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hari Anda.

Sekitar setahun yang lalu Saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan Saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada Saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup Saya tidak lebih dari 3-6 bulan.

Dokter menyarankan Saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar Saya bersiap mati. Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam 10 tahun mendatang. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal.

Sepanjang hari itu Saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas Saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya dibius, namun Istri Saya yang ada disana mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikrosop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat Saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi.

Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang Saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, Kematian adalah hal yang berguna : Tidak ada orang yang ingin mati, Bahkan orang yang ingin masuk Surga pun tidak ingin mati dulu mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan.
Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan dengan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dalam dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya harus nomor dua.

Ketika Saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama "The Whole Earth Katalog", yang menjadi  salah satu buku pintar generasi Saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid.

Mungkin seperti google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran google : isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-uangkapan hebat. Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi "The Whole Earth Catalog," dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir. Saat itu pertengahan 1970-an dan Saya masih seusia Anda.

Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jalan yang mungkin Anda lalui jika suka berpetualang. Di bawahnya ada kata-kata: "Stay Hungry. Stay Foolish." (Jangan Pernah Puas, selalu merasa bodoh). itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay Hungry, Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri Saya begitu. Stay Hungry, Stay foolish.

TIPS Bisnis Steve Jobs :
  1. Carilah sesuatu yang benar-benar Anda sukai untuk dikerjakan, Bila belum menemukannya, tetap mencari. Karena ia ibarat percintaan, hati Anda akan mengatakan "Ya" saat menemukannya,
  2. Tidak ada kebahagiaan dalam bekerja selain melakukan pekerjaan yang benar-benar dicintai,
  3. Ibaratkanlah hari ini seperti hari terakhirmu hidup di muka bumi ini, dan lihatlah begitu banyak energi positif yang muncul dan Anda lakukan.
(sumber : Buku "The Power of Mimpi" by Akbar Kaelola)
Read More...

Senin, 03 Oktober 2011

Harland Sanders Ditolak 1007 kali

Hampir semua anak-anak di kota mengenal restoran Kentucky Fried Chicken atau KFC. Pendirinya adalah Harland Sanders. Saat ini KFC adalah salah satu restoran terbesar di seluruh dunia. Outlet KFC tersebar di lebih 100 negara. Lalu seperti apa kisah hidup pendiri KFC ini ?



Harland Sanders adalah anak miskin yang hidupnya penuh dengan lika liku yang tidak menyenangkan. Ia menekuni bisnisnya pada usia senja, tepatnya setelah pensiun. Harland Sanders lahir pada 9 September 1890 di Henryville, Indiana. Sanders aktif mewaralabakan usahanya pada usia 65 tahun. Sebelum mewaralabakan usahanya, Sanders terus berusaha menyempurnakan cita rasa ayam gorengnya agar enak. Ia memasak dengan menggunakan 11 bumbu dan rempah-rempah. Hasilnya sebuah daging ayam yang empuk, gurih, dan renyah. Saat itu, ia sudah memanfaatkan pressure cooker agar lebih cepat memasak ayam ketimbang penggorengan biasa. Sehingga pembeli tidak menunggu waktu lama untuk makan.

SABAR
Saat usianya 62 tahun, ia menjual rumah dan menggunakan sisa uang pensiunan untuk berkeliling dari kota ke kota. Sanders bermimpi besar, bahwa akan banyak orang yang menyukai resep makanannya. Setelah berkunjung dan berdemo ke 1000 restoran, semuanya menolak resep Sanders dan enggan mewaralabakannya. Apakah Sanders patah arang ?

Sanders terus mencoba, ia berkunjung ke restoran ke 1007 dengan harapan restoran ini mau membeli resep dan waralabanya. Dan ternyata mereka menolak. Pada restoran ke 1008, ternyata ada yang mau. Sanders tersenyum dan ia sangat kegirangan.

Saat ini, KFC telah berkembang pesat, outletnya telah menyebar di lebih 100 negara di seluruh dunia. Pada usia 90 tahun, Sanders meninggal terserang Leukimia, setelah lawatannya selama setahun ke restoran KFC.

MASA SULIT
Jika membaca kembali profile Sanders, kita akan kagum dengan daya tahannya dalam menghadapi kesulitan. Dalam usia yang masih sangat dini, ia harus bekerja layaknya orang dewasa. Saat usianya 6 tahun, Harland sudah jadi yatim, dan ibunya sudah sangat tua. Sanders dituntut untuk memomong 2 adiknya yang berusia 3 tahun dan satunya lagi masih bayi. Di usianya yang baru 6 tahun, Sanders telah terbiasa memasak.

Di Usia 7 tahun, ia sering diminta untuk menjadi tukang masak, dan mendapat uang. Pada usia 10 tahun, Sanders bekerja di lahan pertanian dengan gaji 2 dollar perbulan. Tampaknya Sanders tidak terlalu mementingkan gaji, ia lebih memilih untuk menerima kenyataan bahwa ia harus bisa mandiri di tengah keterbatasan ekonomi.

Pada usia 12 tahun, ibunya dipersunting. Saat itu ia merasa tidak nyaman tinggal di rumah, akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan baru di daerah Greenwood, Indiana. Sanders terus berganti-ganti pekerjaan setelah itu, ia kemudian menjadi tukang parkir di usianya yang baru 15 tahun. Enam bulan kemudian ia menjadi tentara yang dikirim ke Kuba. Setelah itu ia bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, sales asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel.

Pada usia 40 tahun, Sanders terus mematangkan resep dan kemampuan memasaknya. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 atas kontribusinya bagi negara bagian Cuisine dan pada tahun 1939, keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines "Adventures in Good Eating."

Namun kebahagiaan Sanders tidak berlangsung lama, ia tahu bahwa di awal tahun 1950, jalan raya baru antar Negara bagian direncanakan melewati kota Corbian, restoran Sanders. Ini berarti ia harus pergi dari tempat ini. Akhirnya ia harus menutup restorannya. Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan sosial hari tuanya sebesar $105.

Terdorong oleh kesuksesan sebelumnya, Sanders memberanikan dirinya untuk menawarkan resep makanannya dan mewaralabakannya. Ia berkeliling dengan mobilnya dan menawarkan ke 1007 restoran, semuanya mengakui kalau resepnya enak, tapi mereka tidak mau membayar untuk resep masakan Sanders. Pada restoran 1008 ternyata ada yang mau.

MASA SUKSES
Pada tahun 1964, saat usianya 74 tahun, Sanders telah memiliki 600 Outlet waralaba untuk Ayam gorengnya diseluruh Amerika dan Kanada, Namanya menjadi pembicaraan dimana-mana. Pada 17 Maret 1966, KFC menjadi perusahaan terbuka dan terdaftar pada New York Stock Exchange pada 16 Januari 1969. Pada tahun 1980, di usia 90 tahun, ia terserang leukimia. Ia meninggal seusai melakukan perjalanan 250.000 mill dalam satu tahun kunjungannya ke restoran KFC di seluruh dunia.

Sekarang lebih dari 3.500 waralaba dan restoran yang dimiliki perusahaan ini beroperasi hampir di seluruh dunia. Kentucky Fried Chicken menjadi anak perusahaan dari RJ Reynolds Industries, Inc (sekarang RJR Nabisco. Inc.), semenjak Heublein Inc. diakuisisi oleh Reynolds pada tahun 1982. KFC diakuisisi pada Oktober 1986 dari RJR Nabisco Inc oleh Pepsi Co Inc, seharga kurang lebih 840 juta dolar.

Pada Januari 1997, PepsiCo,Inc mengumumkan spin-off restoran cepat sajinya - KFC, Taco Bell dan Pizza Hut - menjadi perusahaan independen, Tricon Global Restoran Inc. Pada Mei 2002, perusahaan ini mengumumkan persetujuan pemilik saham untuk merubah nama perusahaan menjadi Yum! Brands Inc. Perusahaan yang dimiliki oleh A&W All American Food Restaurant, KFC, Long John Silvers, Pizza Hut dan Taco Bell Restaurant, adalah perusahaan restoran terbesar di dunia dalam kategori unit system dengan jumlah mendekati 32.500 di lebih dari 100 negara dan wilayah.

(sumber : Buku The Power Of Mimpi by Akbar Kaelola)

Read More...