Marx Acosta-Rubio, kini 38 tahun, menjalankan sebuah perusahaan bernama ONESTOP. Kantornya berlokasi di Canoga Park, California. Perusahaannya khusus bergerak dalam hal perlengkapan dan persediaan kantor. Dalam mengelola usahanya, ia menemui banyak kesulitan dari berbagai arah. Ia memulai usahanya bersamaan saat ia dipecat dari pekerjaannya pada tahun 1998. Awalnya, ia gagal untuk menagih piutang dari pelanggan yang menunggak selama satu tahun. Pernah juga ia memiliki karyawan yang lalai untuk menangani pelanggannya. Meskipun semua masalah ini datang silih berganti, ia akhirnya berhasil membawa perusahaannya meraih penjualan melebihi US$22 Juta setahun.
Acosta-Rubio mengungkapkan rahasianya bahwa ia sangat mengutamakan para pelanggannya untuk membuat bisnisnya sukses seperti sekarang. Acosta-Rubio mengatakan bahwa ia sangat intim dengan pelanggannya dan fokus pada pelayanan, sedangkan pesaingnya lebih fokus pada produk dan harga serta kurang dalam pelayanan kepada pelanggan. Banyak klien yang mendambakan pelayanan yang lebih baik. Contoh yang perusahaan Acosta-Rubio lakukan yaitu menelpon klien untuk menanyakan apakah mereka kehabisan barang-barang keperluan kantor, seperti tinta printer dan lainnya ? Para kliennya suka dengan pelayanan ini karena mendapatkan banyak perhatian. Cara ini jarang dilakukan oleh perusahaan lainnya.
Keberhasilan Marx dapat dilihat dari kondisi perusahaannya dibanding perusahaan pesaing. Salah satu perusahaan pesaing yang andal adalah mantan bos Marx. Perusahaan mantan bosnya harus memiliki 112 Eksekutif Penjualan untuk menghasilkan US$27 Juta pada tahun 2007, sedangkan Marx mampu menghasilkan US$16 Juta dengan hanya 14 orang Staf.
Acosta-Rubio mengatakan ia tidak pernah membayangkan suatu hari nanti dia akan menjadi pemilik bisnis yang suskes dengan omzet jutaan dollar per tahun. Ia mengungkapkan salah satu kunci keberhasilannya adalah seleranya yang "RAKUS" untuk membaca dan menyerap pengetahuan baru. Acosta-Rubio mengatakan semua pengusaha harus belajar sebanyak mungkin melalui pendidikan formal maupun melalui studi mandiri. Ia juga menyarankan pengusaha muda untuk tidak fokus pada uang yang diperoleh, tapi fokus pada semangat. Dia mengatakan bahwa jika mereka fokus pada gairah dan semangat mereka maka uang akan datang secara otomatis.
Marx Acosta-Rubio membangun bisnisnya dengan staf tenaga penjualan yang baru dan hampir tanpa pengalaman di dunia penjualan. Ia lebih suka pada staf dengan karakter baik dan belum atau kurang terlatih. Karakter seperti ini akan memudahkan Acosta-Rubio melatih mereka. Menurutnya staf tanpa pengalaman memberi peluang baginya untuk mencetak dan membentuk mereka. Mereka pun tidak membawa pengalaman negatif dari perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya. Ia menyukai kutipan dari pengusaha W. Clement Stone yang mengatakan bahwa "Kegagalan butuh waktu lebih lama dari kesuksesan. Satu-satunya cara untuk berhasil adalah melalui kegagalan besar. Kita hidup dalam suatu masyarakat yang mengkondisikan kita takut akan kesalahan. Namun, Anda tidak akan mencapai suatu kesuksesan bila takut salah."
Acosta-Rubio memberikan saran jika ingin menjadi pengusaha maka kita harus memiliki obsesi luar biasa. Seorang pengusaha tidak akan berhenti berbicara tentang hal-hal yang ingin dilakukan atau diubahnya.
Pengusaha tidak melakukan sesuatu hanya untuk uang. Persepsi bekerja untuk menghasilkan uang adalah salah. Kita harus paham tujuan dari usaha yang kita jalani karena nanti uang akan mengikuti. Acosta-Rubio mengatakan bahwa jika setiap bangun tidur, kita senang memiliki peluang dan tantangan serta masalah maka kita telah menjadi pengusaha.
(Sumber : Buku "80 Pengusaha Sukses Dunia" by Hendry E. Ramdhan, SE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar