Selasa, 30 Agustus 2011

Ciputra "Pengusaha Harus Punya Jiwa Sosial"

Sebuah pengalaman masa silam yang membekas dalam diri Ciputra adalah ketika kampungnya kedatangan sekelompok tentara Jepang, mereka menangkap sekitar 5-6 orang pria, diantaranya adalah Ayah Ciputra. Mereka dibawa tentara Jepang dengan tuduhan sebagai mata-mata Belanda. Sembilan bulan kemudian, ia mendapat kepastian bahwa Ayahnya tidak akan pernah kembali.


Perlahan-lahan anak yang semula nakal itu mulai berubah. Apalagi setelah toko milik keluarganya harus ditutup akibat perang dan kehidupan mereka berubah drastis. Sebagai pengganti kepala rumah tangga, Ciputra mencoba membantu perekonomian Keluarga, antara lain dengan berburu babi hutan dengan anjing-anjingnya, lalu daging babi hutan hasil buruan dijual ke tetangga, selain itu, ia juga membuat topi dan bakul dari daun lontar dan hasilnya dijual.

Sebagai anak desa, Ciputra tergolong istimewa karena hasratnya untuk bersekolah, ternyata tidak pupus. "Saya berfikir waktu itu, tidak mungkin terus-terusan jadi petani," katanya. Usai SD, ia melanjutkan sekolah ke Manado kemudian menempuh pendidikan tinggi di IPB dengan mengambil jurusan Arsitektus. Ciputra mendapatkan gelar Sarjananya pada usia 31 tahun.

Ciputra sudah mulai merintis usaha pada saat di bangku kuliah, dengan mendirikan biro konsultan Daja Cipta bersama dua teman kuliahnya. Merasa tidak puas hanya bekerja untuk proyek orang lain dan ingin menciptakan proyek sendiri, maka ia putuskan untuk menjadi Pengembang (Developer), mitra usaha pertamanya tidak tanggung-tanggung adalah Pemda DKI dan Hasyim Ning. Pada tahun 1961 Ciputra mendirikan PT. Pembangunan Jaya yang sekarang dikenal dengan Jaya Group.

Bisnis Ciputra makin kokoh lewat dua kelompok bisnis lainnya, yaitu : (1) Metropolitan Group, yang didirikan bersama dua mitranya yang dulu mendirikan biro konsultan sewaktu masih kuliah, (2) Ciputra Group, yang didirikan bersama istri dan 4 orang anaknya. Dalam menjalankan Proyek, Ciputra membagi wilayah penggarapan, dimana Jaya Group khusus untuk Proyek di Pemda DKI, Metropolitan Group khusus untuk menangani proyek untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya sedangkan Ciputra Group khusus untuk menangani proyek untuk wilayah luar Jakarta dan Mancanegara.

Soemarno Sastroatmodjo, Gubernur DKI Jakarta awal 1960-an, pernah menantang Ciputra untuk membuat Market dengan Feasibility study untuk proyek kawasan bisnis Senen. Ciputra semula ragu, karena merasa tidak menguasai hitung-hitungan bisnis, tapi Ciputra berani mencoba dan hasil kajiannya ternyata mampu membuat Soemarno terkesan. Proyek ini kemudian menjadi awal kerja samanya dengan Pemda DKI melalui Jaya Group.

Ciputra juga dikenal sebagai pengembang dengan visi yang besar. Ia selalu gelisah untuk membangun suatu kawasan menjadi lebih baik, lebih indah, lebih besar dan lebih modern.Dari padang ilalang yang tak terurus, menjadi kawasan komersial bernilai ekonomi tinggi istilahnya, "dari kotoran dan rongsokan menjadi emas".
Dengan visi seperti itulah, Ciputra menggarap kawasan Ancol. Dari sebuah pantai yang terbengkalai menjadi kawasan wisata modern yang laba bersihnya tercatat mencapai 200 milyar per tahun (data tahun 2007), selain itu Ciputra menyulap lahan kosong yang berada di pinggiran kota Jakarta menjadi kawasan perumahan mewah yaitu Perumahan Pondok Indah dan Bintaro.

Dibalik kesuksesannya, sisi sosial Ciputra juga menonjol. Sejak awal menjadi pengusaha, sudah terlibat dalam banyak kegiatan mulai dari seni, olahraga, dan pendidikan. Wujud dari jiwa sosial nya itu berdiri bangunan untuk berbagai kegiatan sosial yang berlokasi di Citra Raya Tangerang seluas 30 hektar. Bagi Ciputra seorang pengusaha harus berjiwa sosial. Prinsipnya berbuat sosial harus sejak dini bukan ketika sudah sukses, kesannya cuma menyerahkan uang dan bukan hati kita. "Semakin banyak kita memberi, justru semakin banyak kita diberi" tuturnya.

Proyek terbesar Ciputra adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia menjadi entrepreneur yang mampu memajukan negaranya. Di benak Ciputra, modal seorang entrepreneur adalah keberanian. Berani mencoba sesuatu yang baru, serta berspekulasi. Harus juga ada keinginan yang kuat, semangat, dan kepercayaan diri. Sedangkan soal keahlian atau kepintaran akan muncul dengan sendirinya. "Proyek-proyek saya selama ini juga didasarkan pada hal-hal semacam itu," ungkapnya.

Ciputra menekankan, seorang enterpreneur juga harus selalu berinovasi dan mewujudkan cita-cita kreatifnya itu ke dunia nyata, jadi bukan hanya bermimpi. Bila usahanya kemudian sudah berjalan dengan baik, maka tugas operasional bisnis selanjutnya diserahkan saja kepada para profesional. Tugas entrepreneur harus menciptakan kreasi bisnis yang baru lagi, trus begitu tanpa henti. Ciputra sendiri Jabatan di perusahannya adalah sebagai Corporate Creative Navigator yang memberi inspirasi, motivasi dan konsultasi.

Tiga group bisnis Ciputra dengan 14.000 karyawan, sudah menggarap proyek di lebih 25 kota di Indonesia dan berbagai negara. Bersama mitranya yang jumlahnya 50 orang, Ciputra memegang teguh 3 hal : Integritas, Wisdom, dan Entrepreneurship. (1) Integritas dimana ciputra memegang teguh untuk tidak berlaku curang dalam menjalankan bisnisnya, (2) Wisdom, Ciputra selalu menyelesaikan persoalan dengan bijak. "Jangan pernah berpekara ke pengadilan. Bicarakan saja baik-baik," katanya. (3) Enterpreneurship yaitu selalu penuh inovasi dalam berpartner.

Dalam mengembangkan entrepreneurship di Indonesia, menurut Ciputra ada beberapa kendala, diantaranya : (1) Sebagian besar generasi muda kita tidak dilahirkan di dalam keluarga entrepreneur atau dibesarkan dalam lingkungan yang memiliki budaya entrepreneurship, (2) Sistem Pendidikan di Indonesia masih mengarah untuk menghasilkan lulusan - lulusan yang nantinya menjadi Pekerja bukan Entrepreneur.

Padahal, Semakin banyak jumlah Entrepreneur di suatu negara dipahami bahwa negara itu diindikasikan negara yang Maju, dengan banyaknya Enterpreneur semakin sedikit orang yang ketergantungan mencari pekerjaan (the Entrepreneur), semakin banyak orang yang membuka lahan pekerjaan dan semakin banyak orang yang bisa disejahterakan. Contoh negara Singapore, Entrepreneurnya mencapai 7 % dari jumlah penduduk, Indonesia hanya 0,18 % dari jumlah penduduk. Terbukti Singapore adalah masuk kategori negara Maju, sedangkan Indonesia, Anda dapat menjawabnya sendiri.

Ciputra punya pemikiran agar entrepreneurship diintegrasikan saja ke dalam kurikulum pendidikan nasional sekalian. Langkah awalnya, ia mencoba terlebih dahulu di sekolah dan perguruan tinggi yang dikelolanya seperti Sekolah Ciputra, Sekolah Citra Kasih, Sekolah Citra berkat dan Universitas Ciputra. Sejak masuk TK, anak-anak sudah diasah kreativitasnya dan diperkenalkan kepada bentuk-bentuk entrepreneur di masyarakat. Harapannya saat perguruan tinggi, mereka sudah mencoba untuk memulai usaha sendiri, seakan ada rasa malu kalau cuma belajar melulu tapi tidak punya bisnis.

Ada pula Universitas Ciputra Entrepreneurship Center yang merumuskan tujuh Principle Entrepreneursip Base Learning Ciputra Way. Tugasnya menyusun model pembelajaran entrepreneurship berdasarkan pemikiran dan pengalaman Ciputra dalam mengelola usahanya. Lewat Yayasan Ciputra Entrepreneur, juga diadakan pelatihan dan kerja sama dengan masyarakat yang ingin mengembangkan diri menjadi entrepreneur.


(sumber : Majalah Intisari Mei 2011)

Read More...

Minggu, 28 Agustus 2011

Suksesmu Seberapa Besar Peranmu

Angka sekian digit, Posisi kian Melejit. Bila dijumlah dengan matematika status sosial hasilnya sama dengan "KESUKSESAN" atau kemapanan hidup. Pastinya, segala hal kebutuhan hidup tidak perlu lagi dipikirkan, yang terbayang adalah bagaimana memenuhi keinginan hidup. Bukankah hal lumrah bila segenap kebutuhan primer terpenuhi, yang terbayang adalah memuaskan hasrat sekunder dan tertier ?



Alhamdulillah bila Anda mencapai prestasi demikian. Namun, pertanyaannya kemudian, apa yang harus Anda lakukan setelah itu ? Apakah hal tersebut yang Anda sebut sebagai kesuksesan ? dan cukuplah sampai disana ?

Kontribusi Sukses
Sebuah sabda Rasulullah yang berbunyi : "Khairunnas anfa 'hum linnas' (sebaik-baik manusia adalah ia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.")

Kenapa ? Kiranya, hadits tersebutlah sebuah tolak ukur sejati saat segenap pencapaian (prestasi) itu direngkuh. Artinya, Bila kesuksesan dan kemapanan hidup itu sudah ada ditangan, apakah Anda sudah punya kontribusi untuk orang lain (orang banyak) di sekililing Anda ? Apakah pekerjaan dan penghasilan yang Anda dapatkan sudah berpengaruh (bermanfaat) buat kehidupan orang banyak ?

Seorang individu acapkali lupa (bahkan terlena) memikirkan hal tersebut lantaran terbuai dalam pusaran kenyamanan dan kemapanan hidup. Apa pun bisa ia usahakan. Segala hal bisa ia nikmati karena telah dilimpahi Anugrah tersebut.

Mari sejenak kita belajar dari figure-figure ternama yang sukses secara immaterial ('Spiritual).
Bill Gates, dialah seorang penemu program Microsoft Office yang mengisi piranti-piranti lunak komputer-komputer kita. Namanya dalam Majalah forbes, sering muncul sebagai orang terkaya di dunia dalam urutan teratas. Sebagai orang kaya raya, ia ternyata adalah orang yang paling banyak mengkontribusikan penghasilannya untuk kepentingan sosial.

Padahal, secara komersil, apa yang selama ini dikerjakan sudah banyak membantu warga dunia untuk bekerja dan berkarya, tapi ia tidak lupa diri. Sekian juta Dollar biasa ia sumbangkan untuk kepentingan sosial, tanpa berfikir merugi dan kekurangan sesenpun.

Oprah Winfrey, Pesohor dunia yang dijuluki Ratu Talkshow karena program bincang-bincang Oprah Show nya, di layar kaca digemari warga dunia. Perusahaannya menjamur, sejak ia dilimpahi rezeki berlebih. Namun yang paling menggugah dan menginspirasi, ia juga seorang dermawan yang tak kenal lelah mengucurkan dana demi menolong orang.

Dalam literatur Islam, banyak figure panutan yang bisa dirujuk demi kebaikan umat. Sahabat Nabi bernama Abdurrahman bin Auf salah satunya. Dia adalah salah seorang sahabat yang diberi kabar gembira sebagai golongan sahabat yang kelak akan ditempatkan di surga. Dalam Tarikh Islam, namanya terpatri sebagai "Manusia Bertangan Emas." Julukan tersebut karena ia begitu mudah mendapatkan rezeki berlimpah. Keberkahan materi selalu menyertai hidupnya.

Semasa hidupnya, ia masyhur sebagai orang yang tidak hanya kaya, tapi juga dermawan, ia tidak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk berjihad di jalan Allah. Dalam 101 Sahabat Nabi yang ditulis Hepi Andi Bastoni dikisahkan bahwa pada perang Tabuk, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk mengorbankan harta benda mereka. Dengan patuh Abdurrahman bin Auf memenuhi seruan Nabi SAW itu. Ia memelopori dengan menyerahkan 200 uqiyah emas. Mengetahui hal tersebut, Khalifah Umar bin Khatab berbisik kepada Rasulullah, "Sepertinya Abdurrahman berdosa karena tidak meninggalkan uang belanja sedikitpun untuk keluarganya." Rasulullah bertanya kepada Abdurrahman, "Apakah kamu meninggalkan uang belanja untuk Istrimu ?"  "Ya"  jawabnya, "Mereka kutinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang kusumbangkan." "Berapa?", tanya Rasulullah. "Sebanyak rezeki, kebaikan dan pahala yang dijanjikan Allah."

Bahkan saking dermawannya, dialah yang bersedia menjaga kesejahteraan dan keselamatan para istri Rasulullah. Dialah yang bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan mereka. Demikianlah Allah melimpahkan berkah-Nya untuk Abdurrahman bin Auf. Ia adalah sosok pebisnis yang semakin maju dan beruntung, semakin banyak pula kontribusi yang ia gelontorkan. Hartanya dinafkahkan di jalan Allah, baik secara sembunyi - sembunyi maupun secara terang-terangan. Tak aneh, saat ia wafat, Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, "Engkau telah mendapatkan kasih sayang Allah, dan engkau berhasil menundukkan kepalsuan dunia. Semoga Allah selalu merahmatimu."

"Tidaklah berkurang Harta Seseorang, bila sebagian dari hartanya dipergunakan untuk Sedekah"

(sumber : Majalah Hidayah, By Ibnu abdillah )
Read More...

Membangun Bisnis Jutaan Dolar Setelah di-PHK

Marx Acosta-Rubio, kini 38 tahun, menjalankan sebuah perusahaan bernama ONESTOP. Kantornya berlokasi di Canoga Park, California. Perusahaannya khusus bergerak dalam hal perlengkapan dan persediaan kantor. Dalam mengelola usahanya, ia menemui banyak kesulitan dari berbagai arah. Ia memulai usahanya bersamaan saat ia dipecat dari pekerjaannya pada tahun 1998. Awalnya, ia gagal untuk menagih piutang dari pelanggan yang menunggak selama satu tahun. Pernah juga ia memiliki karyawan yang lalai untuk menangani pelanggannya. Meskipun semua masalah ini datang silih berganti, ia akhirnya berhasil membawa perusahaannya meraih penjualan melebihi US$22 Juta setahun.




Acosta-Rubio mengungkapkan rahasianya bahwa ia sangat mengutamakan para pelanggannya untuk membuat bisnisnya sukses seperti sekarang. Acosta-Rubio mengatakan bahwa ia sangat intim dengan pelanggannya dan fokus pada pelayanan, sedangkan pesaingnya lebih fokus pada produk dan harga serta kurang dalam pelayanan kepada pelanggan. Banyak klien yang mendambakan pelayanan yang lebih baik. Contoh yang perusahaan Acosta-Rubio lakukan yaitu menelpon klien untuk menanyakan apakah mereka kehabisan barang-barang keperluan kantor, seperti tinta printer dan lainnya ? Para kliennya suka dengan pelayanan ini karena mendapatkan banyak perhatian. Cara ini jarang dilakukan oleh perusahaan lainnya.

Keberhasilan Marx dapat dilihat dari kondisi perusahaannya dibanding perusahaan pesaing. Salah satu perusahaan pesaing yang andal adalah mantan bos Marx. Perusahaan mantan bosnya harus memiliki 112 Eksekutif  Penjualan untuk menghasilkan US$27 Juta pada tahun 2007, sedangkan Marx mampu menghasilkan US$16 Juta dengan hanya 14 orang Staf.

Acosta-Rubio mengatakan ia tidak pernah membayangkan suatu hari nanti dia akan menjadi pemilik bisnis yang suskes dengan omzet jutaan dollar per tahun. Ia mengungkapkan salah satu kunci keberhasilannya adalah seleranya yang "RAKUS" untuk membaca dan menyerap pengetahuan baru. Acosta-Rubio mengatakan semua pengusaha harus belajar sebanyak mungkin melalui pendidikan formal maupun melalui studi mandiri. Ia juga menyarankan pengusaha muda untuk tidak fokus pada uang yang diperoleh, tapi fokus pada semangat. Dia mengatakan bahwa jika mereka fokus pada gairah dan semangat mereka maka uang akan datang secara otomatis.

Marx Acosta-Rubio membangun bisnisnya dengan staf tenaga penjualan yang baru dan hampir tanpa pengalaman di dunia penjualan. Ia lebih suka pada staf dengan karakter baik dan belum atau kurang terlatih. Karakter seperti ini akan memudahkan Acosta-Rubio melatih mereka. Menurutnya staf tanpa pengalaman memberi peluang baginya untuk mencetak dan membentuk mereka. Mereka pun tidak membawa pengalaman negatif dari perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya. Ia menyukai kutipan dari pengusaha W. Clement Stone yang mengatakan bahwa "Kegagalan butuh waktu lebih lama dari kesuksesan. Satu-satunya cara untuk berhasil adalah melalui kegagalan besar. Kita hidup dalam suatu masyarakat yang mengkondisikan kita takut akan kesalahan. Namun, Anda tidak akan mencapai suatu kesuksesan bila takut salah."

Acosta-Rubio memberikan saran jika ingin menjadi pengusaha maka kita harus memiliki obsesi luar biasa. Seorang pengusaha tidak akan berhenti berbicara tentang hal-hal yang ingin dilakukan atau diubahnya.

Pengusaha tidak melakukan sesuatu hanya untuk uang. Persepsi bekerja untuk menghasilkan uang adalah salah. Kita harus paham tujuan dari usaha yang kita jalani karena nanti uang akan mengikuti. Acosta-Rubio mengatakan bahwa jika setiap bangun tidur, kita senang memiliki peluang dan tantangan serta masalah maka kita telah menjadi pengusaha.


(Sumber : Buku "80 Pengusaha Sukses Dunia" by Hendry E. Ramdhan, SE)
Read More...

Opening Words Form Me

Syukur Alhamdulilllah Pembuatan Blog ini akhirnya beres juga, tepatnya pada tanggal 28 Agustus 2011 pada bulan Ramadhan (H-2) menjelang Idul Fitri.


Blog ini tercipta diawali dengan adanya keinginan Saya untuk bisa meng-abadi-kan kisah - kisah sukses Para Pengusaha dan hal-hal yang mendorong kesuksesan orang - orang yang berfikir dengan cara OTAK KANAN. Dengan harapan Saya semakin terpacu untuk benar-benar mewujudkan apa yang Nabi Muhammad teladani yaitu mencari penghasilan dengan cara BERUSAHA atau title nya "PENGUSAHA", ditambah lagi keinginan Saya untuk memiliki bebas waktu tanpa harus terikat untuk datang ke kantor, bayangkan dari hari Senin sd Jumat dengan harus mandi jam 5 pagi dan selalu dihimpit rasa was-was bila akan pulang kantor, Anda tau pemikiran yang selalu muncul, yaitu : "dapat bis gak ya ? bisa duduk gak ya ?"..Hmmm every day stress, ditambah lagi bener-bener gak bisa melihat aktivitas si buah hati yang sekarang sudah menginjak usia 1 tahun 3 bulan...ihiks..ihiks..love u baby..he3 dan hmmm...Anda pasti tau kan kondisi gaji pegawai kantoran ?


Ilmu yang Saya baca dari buku-buku dan majalah menginspirasi Saya untuk berbagi Ilmu kepada Anda sekalian, bahwa dengan berbagi akan mendatangkan keberkahan bagi pelakunya...amien.

Lewat blog ini Anda sekalian bisa membaca apa yang saya kutip dari Buku atau Majalah atau dari sumber lain, yang mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi Anda yang mau mulai menjadi PENGUSAHA ; Anda yang sedang ngedown dalam perjalananan USAHA; atau menjadi sumber yang bisa menetapkan pijakan Anda di DUNIA USAHA setelah membaca Artikel dari Blog ini.

Niatan dari pembuatan Blog ini adalah MEMBERIKAN HAL POSITIF BAGI PENGUNJUNG BLOG ARTIKEL OTAK KANAN.


Salam Hangat Selalu


Sitoh


Read More...